HEADLINE
---

Wagub Kalbar Desak Pengusutan Tuntas Mafia Oli Palsu: Negara Rugi Rp85 Miliar per Bulan!



MATACAMERA.ID
, Kalbar,Pontianak – Aksi penggerebekan yang dilakukan tim gabungan dari BAIS, BIN, dan Kejaksaan di sebuah gudang yang diduga menjadi pusat penampungan dan distribusi oli palsu atau ilegal di Kalimantan Barat menuai sorotan luas. Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, secara terbuka menyampaikan apresiasinya terhadap upaya aparat dan mendesak agar kasus ini diusut tuntas hingga ke akar-akarnya.

Saya harap ini tidak berhenti di permukaan. Ini diduga kuat memiliki jaringan luas. Harus dibongkar habis,” tegas Krisantus.

Namun, Krisantus menyayangkan sikap Pertamina yang dinilai tidak kooperatif saat diminta untuk melakukan uji kualitas terhadap oli yang diamankan.

Saya coba hubungi Pertamina Kaltim, mereka bilang tidak ada perwakilan di Kalbar. Ini ada apa dengan Pertamina? Kenapa terkesan menghindar? Ini mencurigakan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Photo,Sumber:(Viva Siap)

Menurutnya, peredaran oli palsu ini tidak hanya merugikan negara secara finansial—yang ditaksir mencapai Rp85 miliar per bulan—tetapi juga sangat merugikan masyarakat, khususnya di wilayah pedalaman yang sangat rentan tertipu dengan produk ilegal.

Kasihan masyarakat kita. Mereka jadi korban. Apalagi di pelosok, mereka tidak punya pilihan lain,” tambahnya.

Krisantus juga menyoroti praktik nakal sejumlah SPBU yang kerap melakukan kecurangan. Ia menyebutkan bahwa kerugian negara dan rakyat akibat ulah segelintir oknum ini sudah sangat besar dan harus segera dihentikan.

Sudah berapa banyak negara dan rakyat dirugikan? Tapi tidak jera-jera juga Pertamina ini,” imbuhnya tajam.


Lebih lanjut, Krisantus mengajak seluruh elemen, termasuk media, untuk terus mengawal kasus ini agar tidak berhenti di tengah jalan.

Saya apresiasi BAIS, BIN, dan semua pihak yang terlibat. Jangan takut memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Saya juga minta teman-teman pers terus kawal kasus ini. Terima kasih sudah berani menyuarakan suara rakyat,” pungkasnya.


Kasus ini telah menjadi perhatian publik, mengingat dugaan praktik ilegal ini sudah berlangsung lama namun minim penindakan dari aparat penegak hukum (APH). Masyarakat berharap pengungkapan kali ini menjadi momentum untuk membongkar seluruh jaringan mafia oli palsu, termasuk siapa saja pihak yang menjadi beking di belakangnya.[AZ]

Editor:(Bahri)
Post a Comment
Close Ads