MATACAMERA.ID , PONTIANAK – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menegaskan pentingnya pengelolaan data yang terintegrasi, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai kunci dalam pembangunan daerah. Di era digital yang semakin maju, data bukan hanya sekadar informasi, tetapi menjadi aset berharga yang menentukan kebijakan yang tepat, akurat, dan terukur. Hal ini disampaikannya saat membuka Forum Satu Data Kota Pontianak 2024 di Aula Rohana Mutholib, Senin (30/9/2024).
Menurut Ani, program Satu Data Kota Pontianak adalah wujud komitmen pemerintah daerah untuk membangun sistem data yang lebih terintegrasi dari berbagai sektor. "Ini bukan hanya slogan, tapi komitmen kita bersama. Melalui program ini, semua pemangku kepentingan dapat mengakses data yang lebih komprehensif untuk memahami perkembangan kota," ujarnya. Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, mempercepat pelayanan publik, dan mendukung transparansi serta akuntabilitas di semua sektor pemerintahan.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah sinkronisasi data melalui E-Wali Data SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah), yang memungkinkan setiap perangkat daerah untuk mengintegrasikan dan menyinkronkan data sektoral. "Dengan adanya sinkronisasi ini, perbedaan data antar instansi akan dihilangkan, sehingga data yang dihasilkan menjadi lebih standar dan terkelola dengan baik," tambah Ani.
Lebih lanjut, Ani memaparkan bahwa manfaat dari Satu Data Kota Pontianak tidak hanya terbatas pada peningkatan efisiensi internal, tetapi juga berkontribusi besar dalam penilaian Monitoring Center of Prevention (MCP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Program ini akan membantu kita dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas, yang juga menjadi perhatian dalam penilaian MCP oleh KPK. Ini adalah langkah penting untuk memastikan Pontianak berada di jalur pembangunan yang bersih dan terbuka," jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) dalam keberhasilan implementasi program ini. Ani mendorong setiap perangkat daerah untuk tidak hanya aktif dalam proses sinkronisasi data, tetapi juga terus meningkatkan kapasitas SDM yang mengelola data. "Kualitas data sangat bergantung pada orang-orang yang mengelolanya. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas SDM sangat diperlukan agar kita bisa menjaga dan memanfaatkan data dengan optimal," katanya.
Ani berharap melalui forum ini, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pontianak dapat memperkuat koordinasi dalam pengelolaan data sektoral, sehingga data yang dihasilkan saling melengkapi dan mendukung kebijakan yang tepat sasaran. "Koordinasi antar pemangku kepentingan sangat penting, karena pembangunan yang berbasis data hanya bisa dicapai jika semua sektor bekerja sama," imbuhnya.
Dengan komitmen ini, Ani yakin Pontianak dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam memanfaatkan teknologi data untuk pembangunan daerah. "Satu Data Kota Pontianak adalah momentum untuk membangun kota kita lebih baik. Dengan kebersamaan dan kerja keras, kita bisa mewujudkan Pontianak sebagai kota yang benar-benar berbasis data, yang melayani masyarakat secara lebih efisien dan transparan," tutupnya.[AZ]