“ Proses PAW DPRK Kabupaten Aceh Tamiang Memasuki Tahap Akhir, Dari 2024 s/d 2025 belum clear “
0 minutes read
Aceh Tamiang (Matacamera.id)
Sejak tanggal 30 September 2024, kekosongan kursi di DPRK Kabupaten Aceh Tamiang, pasca wafat nya politisi Golkar Joko Irawan (46), belum terisi, rabu (07/06/2025).
Proses Pergantian Antar Waktu (PAW), yang sudah berjalan 6 bulan lama nya
sampai kini belum jelas kapan bisa di acarakan pelantikan oleh karena SK belum selesai.
Ketika awak media mengkomfirmasi ketua DPRK Aceh Tamiang, melalui pesan whatsApp beliau menjawab dengan singkat “ Lagi proses sk gubernur ,” ujar beliau .
Informasi yang didapat awak media, dari salah satu kepala bagian pemerintahan di kantor Bupati Aceh Tamiang yang menangani proses ini “ SK sudah di TU gubernur tp krn gubernur sedang sakit jadi blm ditanda tanganin pak, “ ungkap kabag Tapem Kantor Bupati Aceh Tamiang.
Di tempat terpisah awak media mengkomfirmasi ketua DPD II Golkar Aceh Tamiang, yaitu Adriadi ,SE melalui pesan whatsApp , ketua DPD II Golkar Aceh Tamiang tidak menjawab whatsApp dari awak media tersebut, terkesan tidak mau memberikan keterangan apa yang sebenar nya terjadi .
Kini, publik Aceh Tamiang menanti dan bertanya tanya bagaimana proses nya , dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) itu, begitu sulitkah proses nya , atau kah memang ada pihak pihak yang dari awal nya, sudah tidak ingin proses PAW ini cepat terjadi untuk mengisi kekosongan kursi panas milik internal partai Golkar ini .
Berbeda ketika proses (PAW) dari Partai Aceh (PA) pasca wafat nya bg Heru, sapaan akrab nya, publik melihat begitu serius dan mudah nya Partai Aceh memproses nya, publikpun bisa menghitung 28 hari clear hingga pelantikan, padahal selisih waktu wafat nya juga duluan Joko Irawan partai Golkar, begitulah kenyataan nya kondisi partai berbeda beda, dalam menangani suatu urusan.
Masyarakat Aceh Tamiang umum nya daerah pemilihan ll khusus nya, merasa sangat kecewa dengan proses ini, pasalnya kursi legeslatif yang kosong itu mewakili tiga kecamatan, (kec Mayak payed , kec Banda Mulia dan kec Bendahara), kemana mereka mencari wakil nya di DPRK Kabupaten Aceh Tamiang, dari partai berlambang pohon beringin itu .
Beginilah potret birokrasi yang bobrok dipertontonkan di bumi muda sedia, apakah proses internal DPD ll Golkar Aceh Tamiang sengaja mempersulit atau individu calon nya tidak siap .**(Ril)