HAL-SEL.MATACAMERA.id Skandal mangkraknya proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama (RSP) Makian di Kabupaten Halmahera Selatan (Hal-Sel) telah menjadi sorotan utama dan menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat. Kamis, (11/07).
Proyek senilai 44,2 miliar rupiah yang seharusnya meningkatkan layanan kesehatan di wilayah tersebut kini terhenti dan dituduh sebagai contoh nyata korupsi yang merugikan.
Awalnya diharapkan sebagai tonggak baru dalam pelayanan kesehatan, RSP Makian malah menjadi simbol ketidakmampuan dan dugaan penyimpangan anggaran yang serius.
Berdasarkan laporan yang terverifikasi, muncul tuduhan bahwa sekitar 10% dari total anggaran proyek, setara dengan 10 miliar rupiah, telah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Salah satu nama yang disebut terlibat adalah Kadis Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan, Asia Hasyim SKM,. M. KES.
Kabar mengenai adanya dugaan fee proyek yang mengalir kepada orang-orang terdekat almarhum bupati telah menambah kompleksitas skandal ini.
Masyarakat tidak hanya kecewa terhadap mangkraknya proyek yang seharusnya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga merasa dikhianati oleh para pemimpin yang seharusnya bertanggung jawab.
Perkembangan terbaru mencatat bahwa investigasi sedang berlangsung untuk mengungkapkan lebih lanjut tentang dugaan korupsi ini. Pihak berwenang telah diminta untuk bertindak tegas dan adil dalam menangani masalah ini, serta memastikan akuntabilitas penuh atas penggunaan anggaran publik.
Dampak dari skandal ini tidak hanya terbatas pada kerugian finansial bagi daerah, tetapi juga telah merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi publik.
Sementara itu, opini publik terus mengawasi perkembangan kasus ini dengan harapan bahwa kebenaran akan terungkap dan tanggung jawab akan ditegakkan sesuai dengan hukum.
Skandal ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya transparansi, integritas, dan pengawasan dalam pengelolaan dana publik, terutama dalam proyek-proyek besar yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat secara langsung. Ungkap sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya. (Red/Fre).