HAL-SEL,MATACAMERA.id Badar Abas, Kepala Desa Bahu, Kecamatan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (HAL-SEL), diduga mengabaikan kewajibannya sebagai sumi terhadap anak dan istri berinisial V (32). Senin, (08/07).
Wanita asal Kota Manado, Sulawesi Utara, istri kedua Badar Abas, mengungkapkan bahwa dia dan anaknya merasa telah diabaikan setahun ini oleh Badar Abas sejak dia mengangandung hingga melahirkan.
Kondisi ini menunjukkan adanya masalah rumah tangga yang serius di antara Badar Abas dan V. Dirinya mengungkapkan bahwa Badar Abas telah mengabaikan tanggung jawabnya sebagai suami dan kepala keluarga dengan tidak memenuhi kebutuhan mereka sebagai istri dan anaknya.
Ia menganggap, Keputusan Badar Abas untuk fokus pada tugas-tugasnya sebagai kepala desa tampaknya telah mengorbankan perhatian dan dukungan yang seharusnya dia berikan kepada keluarganya sebagaimana tanggungjawab suami.
Tidak hanya itu V juga menceritakan perhatian dari Badar Abas terhadap dirinya dan anak kini terkikis dampaknya psikologis dan emosional yang signifikan bagi mereka. Selain itu beberapa waktu silam Badar yang notabennya sebagai Kepala Desa sering memainkan tangan jika ada kebutuhan yang dicintainya.
"Dia (Badar) selalu mengabaikan kebutuhan dan keperluan anak, jika saya keluhkan kebutuhan anak dirinya sering memarahi aku, bahkan tidak hanya itu dirinya sering memainkan tangan." Ungkap V.
Dalam situasi ini, V meminta kepada Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba agar dapat mengevaluasi dan memenuhi haknya yang dirinya merasa dirugikan.
"penting untuk menyeimbangkan tanggung jawab pribadi dengan tanggung jawab publiknya, dia mengabaikan saya sebagai istri simpanannya, untuk itu saya meminta kepada pak bupati agar dapat mengevaluasi serta untuk memastikan bahwa kebutuhan keluarga tidak diabaikan dalam proses menjalankan tugas-tugas sebagai suami dari anaknya."Pinta V
Inisial V juga mengaharapkan, Badar siapanya mampu menunjukkan kompleksitas dalam menjalani kehidupan di tengah tuntutan profesional dan sosial yang tinggi." Diperlukan kesadaran akan pentingnya komunikasi, pengorbanan, dan dukungan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan keluarga dan karier profesional". Harapnya.
Badar Abas saat dikonfirmasi terpisah enggan merespon, hingga berita ini dipublikasikan.
Editor: Pre